Berjalan kaki dapat menekan risiko serangan jantung. Otot
jantung membutuhkan aliran darah lebih deras (dari pembuluh koroner yang
memberinya makan) agar bugar dan berfungsi normal memompakan darah tanpa henti.
Berjalan kaki tergopoh-gopoh memperderas aliran darah ke dalam koroner jantung.
Dengan begitu, kecukupan oksigen otot jantung terpenuhi dan otot jantung
terjaga untuk bisa tetap cukup berdegup. Bukan hanya itu, kelenturan pembuluh
darah arteri tubuh yang terlatih menguncup dan mengembang akan terbantu oleh
mengejangnya otot-otot tubuh yang berada di sekitar dinding pembuluh darah
sewaktu melakukan kegiatan berjalan kaki tergopoh-gopoh itu. Hasil akhirnya,
tekanan darah cenderung menjadi lebih rendah, pelengketan antarsel darah yang
bisa berakibat gumpalan bekuan darah penyumbat pembuluh juga akan berkurang.
Selain itu, kolesterol baik (HDL) yang bekerja sebagai spons
penyerap kolesterol jahat (LDL) akan meningkat dengan berjalan kaki
tergopoh-gopoh. Tidak banyak cara di luar obat yang dapat meningkatkan kadar
HDL selain dengan bergerak badan. Berjalan kaki tergopoh-gopoh tercatat mampu
menurunkan risiko serangan jantung menjadi tinggal separuhnya. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar